sumber gambar: http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpambon/foto_berita/54jambumete1.jpg |
Produksi nasional jambu mete Indonesia tahun 2000 berjumlah 69.927 ton gelondong, dengan luas areal 561.310 ha dan pada tahun 2011 luas areal menjadi 575.841 ha dengan produksi 114.789 ton gelondong. Peningkatan produksi ini lebih banyak disebabkan karena peningkatan luas areal pertanaman.
Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan produktivitas jambu mete saat ini adalah sebagian besar belum menggunakan benih bina (benih asalan) dan adanya gangguan hama penyakit yang bersifat eksplosif yangmengakibatkan produksi rendah sehingga pendapatan petani menurun. Untuk mengatasi hal tersebut perlu penggunaan benih unggul bersertifikat.
SYARAT TUMBUH
Tanaman jambu mete dapat tumbuh dengan baik serta berproduksi secara optimal apabila persyaratan lingkungan tumbuhnya terpenuhi. Faktor tanah yang mempengaruhi terdiri atas tebal solum, tekstur, kemasaman (pH), kemiringan, kedalaman permukaan air dan drainase. Sedangkan faktor iklim meliputi tinggi tempat, curah hujan, bulan kering, bulan basah, dan kelembaban udara.
PENYEDIAAN BENIH SIAP TANAM
Benih Jambu mete saat ini ada dua kriteria :
- 1. Benih jambu mete asal gelondong (seeds)
- 2. Benih jambu mete asal sambung pucuk (Grafting)
Varietas Anjuran
Jenis varietas jambu mete yang dianjurkan untuk ditanam adalah benih bina yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian. Varietas Jambu mete yang telah dilepas adalah sebagai berikut :
- Gunung Gangsir I
- PK 36
- MR 851
- B 02
- Segayung Muktiharjo 9 (SM 9)
- Meteor YK
- Flotim
- Ende
- Muna
Penggunaan benih yang baik/unggul merupakan salah satu langkah awal yang menentukan keberhasilan suatu usaha perkebunan. Pada tanaman jambu mete, penyerbukan terjadi secara silang, sehingga benih dari pohon tersebut tidak sama dengan induknya. Untuk mendapatkan tanamanyang sifat-sifatnya sama dengan induknya, harus dilakukan perbanyakan secara klonal melalui penyambungan (grafting). Dicari pohon-pohon dengan produksi tinggi (> 10 kg gelondong/pohon/tahun) untuk dijadikan sumber batang atas (entres) yang akan disambungkan dengan benih batang bawah (rootstock) yang berasal dari gelondong.
PERBANYAKAN TANAMAN
Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara generatif dan vegetatif. Pilih benih dari pohon induk terpilih atau blok penghasil tinggi. Benih ditanam dengan bagian punggung berada diatas sehingga dapat menghasilkan kecambah yang normal.
Benih jambu mete dengan diameter pangkal batang telah mencapai > 5 mm sudah dapat disambung dengan batang atas dari varietas/klon yang unggul. Sebagai batang bawah dapat digunakan benih jambu mete yang berasal dari gelondong dengan vigor tinggi.
Tabel 1. Persyaratan Pohon Induk Jambu Mete |
Tabel 2. Persyaratan Benih sebagai Batang Bawah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar